/jquery.min.js' type='text/javascript'/>

Saturday 16 May 2015

Tiga Pilar Mengelola Emosi

Tiga pilar dalam mengelola perasaan emosi.
1. Menahan Emosi
2. Mengekspresikan Emosi
3. Melepaskan Emosi

Tiga pilar itu memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Ketiganya bukan ber-level atau yang satu lebih baik dari yang lain. Ketiganya sama-sama bermanfaat dan baik sesuai dengan situasi serta kondisinya. Dengan kata lain ketiganya itu saling melengkapi.

1. Menahan Emosi

Kita mulai dengan sebuah contoh. Jika anda seorang atasan kemudian bawahan anda ada yang melanggar aturan secara fatal sehingga membuat anda sangat marah. Saat itu bawahan anda yang melanggar aturan sedang berada bersama teman-temannya.

Apa yang anda lakukan?,,, Dalam keadaan ini maka sebaiknya anda MENAHAN emosi anda. Mengapa?,,,, Karena jika saat itu anda memarahi bawahan anda, justru tidak akan menyelesaikan masalah. Meskipun bawahan anda itu mengaku bersalah tapi ia akan merasa sangat DIPERMALUKAN di depan teman-teman kerjanya.
Rasa malu dimarahi di depan umum ini yang kemungkinan akan menyakiti bawahan anda. Lebih gawat lagi kalo dia dendam dengan anda.

atau kita tidak sreg dengan kata lain jengkel terhadap istri/suami, anak tetapi didepan umum dalam situasi atau kondisi yang tidak memungkinkan atas kelakuan yang mealanggar aturan keluarga yang sudah kita tetapkan/sepakati,,,,

Saya ulangi lagi ya, bahwa dalam situasi dan kondisi seperti ini anda sebaiknya MENAHAN emosi anda.

Namun JIKA MENAHAN EMOSI INI DILAKUKAN TERLALU LAMA, ini akan sangat berbahaya

2. Mengekspresikan Emosi

Ketika anda merasa sangat marah dan TERUS MENERUS DITAHAN TERLALU LAMA, maka ini sangat-sangat berbahaya. BERBAHAYA bagi JIWA dan juga TUBUH anda.

EMOSI itu adalah energy yang akan selalu bergerak mencari jalan keluar.

Jika anda menahan marah maka sudah bisa dipastikan akan meledak suatu saat. Jika tidak meledak dalam bentuk SIKAP dan PRILAKU maka akan meledak dalam bentuk GANGGUAN KESEHATAN TUBUH.

Tubuh sebagaimana alam semesta didesain untuk mencapai keseimbangan, sehingga jika terlalu lama ditahan EMOSI akan TEREKSPRESIKAN.

Sebagai contoh, bila marah anda berteriak, bila sedih anda menangis, ada yang lucu anda tertawa,,,, itu adalah contoh bentuk ekspresi emosi. Itu alamiah dan sangat baik daripada emosinya ditahan terus menerus.

Bisa anda cermati mungkin ada tetangga anda yang sangat baik, jarang bicara, jarang mengeluh, tapi umurnya pendek. Atau tiba-tiba kena sakit yang sangat berat.

Sementara ada tetangga anda yang sangat bawel, kadang gampang marah tapi umurnya panjang. Sampai mungkin anda jengkel, “ini orang kok gak mati-mati?",,,,kh kh kh

Mengapa?,,, Terlepas dari urusan itu adalah "ketetapan TUHAN" saya perlu menjelaskan hal ini. Bahwa kebiasaan buruk "orang baik" adalah MENAHAN EMOSI TERLALU LAMA sehingga energinya menghantam ke dalam diri.

Saking baiknya tidak mau menyakiti orang lain dan memilih diam. Padahal sebenarnya dengan demikian ia telah “menyakiti dirinya sendiri”. Itulah sebabnya sikap ASSERTIF (kemampuan berkata TIDAK) sangat penting dan masuk ke dalam materi SOFT SKILL yang harus dikuasai.

Di dalam dunia terapi dikenal yang namanya KATARSIS. Katarsis ini dalam pemahaman saya adalah sebuah cara untuk memberikan kesempatan terhadap seseorang untuk MENGEKSPRESIKAN emosinya yang lama ditahan. Setelah keluar semua emosi yang dipendam itu keluar dan bersih maka akan lebih mudah bagi seorang terapist untuk memberdayakan kliennya guna melakukan perubahan hidup ke arah yang lebih baik.

Jika kita mencermati bayi juga dilengkapi Tuhan dengan kemampuan mengekspresikan ini. Jadi jangan heran kalau bayi mudah menangis. Saat ia merasa tidak nyaman ia akan mengekspresikan emosinya. Bisa kebayang kalau bayi tidak memiliki kemampuan untuk mengekspresikan emosinya?,,, Bisa rusak itu tubuh dan jiwa si bayi. Tapi jangan terus anda sengaja loh ya. Bayi lagi diem aja lalu kita “tabokin” (pukulin) biar nangis dengan alasan itu katarsis,,, itu mah gelooooo,,,,
Wah, kalau begitu mengekspresikan emosi lebih baik dari menahan emosi donk?,,, Ya gak juga sebagaimana saya katakan di awal. Tergantung situasi dan kondisinya, bukan soal ini lebih baik dari yang lain.

Kalau seseorang terlalu mudah mengekspresikan emosi juga tidak baik. Sama tidak baiknya dengan ketika seseorang terlalu lama menahan emosi.

Misalnya anda mudah sekali meluapkan kemarahan, maka dampak secara sosial anda tidak disukai orang. Belum lagi dampak lanjutannya yaitu kalo misal orang yang anda marahi itu temperamen dan sama-sama mudah mengekspresikan emosi. Apalagi badannya jauh lebih gede dari anda dan berkumis seperti pak Simuk maka anda bisa bonyok digebukin sama dia,,,,

Kalau orang yang anda marahi itu tipe yang menahan emosi maka anda bisa membuat orang itu menderita seumur hidupnya. Kasihan khan?,,,

TERLALU lama menahan dan TERLALU mudah mengekspresikan sama-sama merugikan.

3. Melepaskan Emosi

Sekarang kita bahas pilar yang ketiga yaitu melepaskan emosi. Melepaskan atau Release ini beda dengan mengekspresikan.

Dimana bedanya?,,,

Begini, Kita ambil contoh ada seseorang yang putus cinta. Kemudian emosi yang menyesakkan dadanya itu diekspresikan dengan sering menangis. Lega memang. Tapi apakah itu berarti dia sudah melepaskan???,,,, Belum tentu.

Apa buktinya?,, Buktinya ada juga yang sudah 5 tahun masih menangis terus karena ingatan tentang masalah tersebut.

Menangis terus dalam contoh ini merupakan tanda bahwa ada emosi yang belum dilepaskan dalam diri sehingga orang tersebut harus mengekspresikannya terus menerus. Melepaskan emosi ini saya sederhanakan pengertiannya sebagai sebuah cara bagaimana menghilangkan rasa marah tanpa marah dan tidak menahan.

Lalu bagaimana caranya melepaskan ini.

Sebenarnya konsep dasarnya adalah BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI. Untuk bisa MELEPASKAN EMOSI maka kita JANGAN MELAWANNYA. Semakin sebuah emosi kita lawan maka ia justru akan menekan balik.

Di sini bisa anda tangkap apa kuncinya? MENERIMA,,, JUST ACCEPT IT !
TERIMA EMOSI itu APA ADANYA,,, karena SUDAH TERJADI dan tidak bisa dirubah kejadinnya pada saat sudah lampau (TAKDIR),,, Dengan MENERIMA kita BISA MELEPASKANNYA,,, dan anda bisa merubah kondisi keadaan anda SAAT INI (merubah NASIB anda),,,

MENERIMA EMOSI adalah cara yang sangat sederhana namun ampuh untuk MEN-SWITCH vibrasi kita dari zona FORCE ke zona POWER.

sepenuhnya apa itu BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI. Dan juga mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kekuatan MENERIMA sebagai GERBANG ke zona POWER. JUST ACCEPT IT !!!.